PKM (Program Kreativitas Mahasiswa)

       Bagi mahasiswa nggag lengkap rasanya kalau belum pernah berurusan sama ajang bergengsi yang satu ini nih, yups.. ajang tingkat nasional PKM (Program Kreativitas Mahasiswa).. ajang ini diadakan tiap setahun sekali. Disini seluruh mahasiwa bebas mengeluarkan segala ide kreatifnya bahkan dituntut sekreatif mungkin agar mampu bersaing dengan mahasiswa-mahasiwa dari Universitas lain di seluruh Indonesia yang nantinya akan bermuara pada PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Nah saya akan sedikit berbagi proposal PKM yang pernah saya buat di tahun 2012.. semoga bermanfaat :) 


               JUDUL
Solusi Kreatif Pembuatan Minyak Atsiri Kemangi dengan Metode Gelombang Mikro (microwave distillation) Sebagai Alternatif Krim Alami Pencegah Gigitan Nyamuk Aedes aegypty L Yang Aman Bagi Manusia dan Ramah  Lingkungan
                LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan terkenal dengan keindahan alamnya. Namun akhir-akhir ini cuaca semakin tidak stabil mengakibatkan global warming karena penebangan hutan yang parah dan tidak memperhatikan efeknya. Negara kepulauan Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau-pulau kecil dan lima pulau besar juga mengalami musim kering serta musim hujan. Selama musim hujan banyak air yang menggenang  di sungai,selokan akibatnya penyakit tropis bermunculan yang ditularkan dari beragam nyamuk khususnya nyamuk Aedes aegepty L. Terjadinya peningkatan nyamuk Aedes aegepty L. menyebabkan banyaknya manusia yang terjangkit penyakit DBD oleh penularan nyamuk Aedes aegepty L.
Pencarian metode-metode baru untuk membasmi ataupun mencegah penularan penyakit oleh nyamuk demam berdarah sangat penting. Lebih dari 200 juta jiwa orang terjangkit demam berdarah dan membunuh 1 juta jiwa perhari. Ini cukup ironis karena hanya oleh seekor nyamuk kecil dapat membunuh perorang. Alternatif pendekatan untuk kontrol nyamuk adalah dengan menggunakan bahan insektisida alami yang umumnya punya sifat mudah terurai (biodegradable). Hal ini dilakukan karena pemakaian repelan berbahan aktif kimia saat ini dilaporkan mempunyai efek samping yang membahayakan kesehatan, seperti penggunaan diethiltholuamida (DEET) yang dapat menimbulkan hypersensitivity pneumonitis. Beberapa bahaya penggunaan DEET terhadap kesehatan diantaranya dapat menimbulkan keracunan pada anak, bahaya pada ibu hamil dan menyusui, iritasi pada mata dan kulit. Oleh karena itu salah satu tanaman yang berpotensi sebagai repelan adalah daun kemangi (Ocium basilicum). Daun kemangi terbukti merupakan repelan (pengusir atau penolak) serangga seperti kecoak dan nyamuk. Produksi minyak atsiri daun kemangi sebagai krim pencegah gigitan nyamuk Aedes aegepty L memberikan prospek yang baik karena berbahan baku daun kemangi yang banyak ditemukan di Indonesia.

0 komentar:



Posting Komentar